[Update] Alat Survey Total Station
Halo agan-agan dah lama gk update karna tdinya buat tugas tpi stop di tengah" :'v dan akan di update lgi klo tidak ada halangan
Total station adalah instrumen optis/elektronik yang digunakan dalam pemetaan dan konstruksi bangunan. Total station merupakan teodolit terintegrasi dengan komponen pengukur jarak elektronik (electronic distance meter (EDM)) untuk membaca jarak dan kemiringan dari instrumen ke titikTertentu
Dan untuk penggunaan pun berebeda dalam jenis total station,tidak semua sama dalam hal penggunaan apalagi ada Total station terbaru yang menjadi lebih mudah dalam pencarian data di lapangan
Alat Survey Automatis Total Station
Total station adalah instrumen optis/elektronik yang digunakan dalam pemetaan dan konstruksi bangunan. Total station merupakan teodolit terintegrasi dengan komponen pengukur jarak elektronik (electronic distance meter (EDM)) untuk membaca jarak dan kemiringan dari instrumen ke titikTertentu
Dan untuk penggunaan pun berebeda dalam jenis total station,tidak semua sama dalam hal penggunaan apalagi ada Total station terbaru yang menjadi lebih mudah dalam pencarian data di lapangan
Aplikasi
Total station banyak digunakan dalam
pemetaan lahan, seperti pemetaan topografi
untuk konstruksi jalan dan bangunan. Total station juga digunakan di situs arkeologi
untuk mengukur kedalaman
penggalian, dan oleh kepolisian untuk melakukan
investigasi tempat kejadian perkara.
Pertambangan
Total station banyak digunakan dalam
pemetaan kawasan pertambangan. Teknologi ini dapat digunakan di dalam tambang tertutup
untuk mengukur kedalaman dan jarak tambang dari permukaan dan mulut tambang,
juga kedalaman penggalian pada tambang terbuka.
Konstruksi
Total station yang digunakan dalam
bidang konstruksi umumnya untuk melakukan pengukuran lokasi pembangunan sebelum
dilakukan perataan tanah dan peletakan pondasi,
juga mengukur tingkat kemiringan dan kerataan lantai yang dikehendaki serta
posisi bangunan tertentu terhadap bangunan lainnya. Selain itu, pemasangan perpipaan dan kabel juga membutuhkan teknologi ini;
terutama perpipaan untuk meningkatkan efisiensi pemompaan fluida.
Ilmu Ukur Tanah
Tujuan ilmu ukur tanah
1.Menentukan posisi sembarang bentuk yang berbeda di atas bumi
2.Menentukan letak ketinggian ( Elevasi ) segala sesuatu di atas atau di bawah suatu bidang ( pedooman permukaan air laut yang tenang )
3.Menentukan Bentuk ( Relief ) dan beserta luasnya
4.Menentukan panjang,arah dan kedudukan,posisi menentukan dari suatu garis yang terdapat pada permukaan yang merupakan batas dari suatu areal tersebut
Penggunaan,Pengukuran dapat di bedakan sebagai berikut :
1.Pengukuran Kadaster yaitu pengukuran untuk mendapatkan gambar batas dari 2 buah persil( Daerah ) ,mengetahui luas persil dan lain-lain
2.Pengukuran Topografi yaitu pengukuran untuk mendapatkan gambar topografi dan mengetahhui posisi bendam alam/buatan di permukaan bumi
3.Pengukuran eknik sipil yaitu pengukuran untuk keperluan Teknik Sipil,Pembangunan Gedung,Jembatan,Jalan,Bendungan,Lapangan Udara
4.Foto Grametri yaitu pengukuran salah satu unsurnya menggunakan foto udara pengukuran
5.Pengukuran Hidrografi yaitu pengukuran untuk mendapatkan pengukuran gambar permukaan dasar laut
Sekian yang bisa di update tunggu update lainnya semoga bermanfaat ^^
1.Menentukan posisi sembarang bentuk yang berbeda di atas bumi
2.Menentukan letak ketinggian ( Elevasi ) segala sesuatu di atas atau di bawah suatu bidang ( pedooman permukaan air laut yang tenang )
3.Menentukan Bentuk ( Relief ) dan beserta luasnya
4.Menentukan panjang,arah dan kedudukan,posisi menentukan dari suatu garis yang terdapat pada permukaan yang merupakan batas dari suatu areal tersebut
Penggunaan,Pengukuran dapat di bedakan sebagai berikut :
1.Pengukuran Kadaster yaitu pengukuran untuk mendapatkan gambar batas dari 2 buah persil( Daerah ) ,mengetahui luas persil dan lain-lain
2.Pengukuran Topografi yaitu pengukuran untuk mendapatkan gambar topografi dan mengetahhui posisi bendam alam/buatan di permukaan bumi
3.Pengukuran eknik sipil yaitu pengukuran untuk keperluan Teknik Sipil,Pembangunan Gedung,Jembatan,Jalan,Bendungan,Lapangan Udara
4.Foto Grametri yaitu pengukuran salah satu unsurnya menggunakan foto udara pengukuran
5.Pengukuran Hidrografi yaitu pengukuran untuk mendapatkan pengukuran gambar permukaan dasar laut
Sekian yang bisa di update tunggu update lainnya semoga bermanfaat ^^
Ilmu Geodesi ( Pemetaan Bumi )
Ilmu Geodesi mempunyai 2 tujuan :
1 ) Maksud Ilmiah yaitu menentukan bentuk permukaan bumu
1 ) Maksud Ilmiah yaitu menentukan bentuk permukaan bumu
2 ) Maksud Praktis yaitu yang mempelajari pengambaran visual sebagian kecil/besar dari permukaan bumi tujuan
1.1 Pengertian Geodesi
Geodesy is the science of measuring and portraying
the earth’s surface (Helmert, 1880). Geodesy is the discipline that deal
with the measurement and representation of the earth, incuding its
gravity field, in a three-dimentional time varying space (Associate
Committee On Geodesy and Geopysics, 1973)
Menurut kedua definisi diatas, secara harfiah,
menurut Helmert, Geodesi diartikan sebagai pengetahuan tentang
pengukuran dan penjelasan serta penggambaran tentang permukaan bumi.
Sedangkan menurut Komisi Asossiasi Geodesi dan Geofisik adalah disiplin
ilmu yang membahas tentang pengukuran dan reprentasi dari bumi, mencakup
medan gravitasinya dalam tiga dimensi beserta variasi waktu.
Ilmu –ilmu yang mendukung Geodesi, menurut Vanicek (1982) adalah :
1. Ilmu yang utama meliputi :
-
Matematika
-
Fisika
-
Komputer
2. Ilmu lainnya adalah :
-
Hidrografi
-
Geografi
-
Ekologi
-
Proyek Keteknikan
-
Manajemen kota
-
Batas wilayah
-
Manajemen Lingkungan
-
Astronomi
-
Pengetahuan Amosfir
-
Geologi
-
Geofisik
-
Oseanografi
-
Pengetahuan Spasial
Apabila disiplin Geodesi diibaratkan sebagai pohon,
maka yang menjadi akar adalah 3 (tiga) ilmu utamaya yaitu Matematia,
Fisika dan Komputer. Sebagai akar, ilmu tersebut harus dikuasai dengan
baik.
Muara
dari Geodesi adalah pada pemetaan (mapping). Peta yang dimaksud disini
bukan hanya sekedar gambar mati saja, melainkan dapat digunakan untuk
membentuk sistem informasi geografis (SIG), misalnya. Jadi pengertian
peta akan lebih luas, bukan sekedar gambar saja.
Adapun
tujuan Geodesi pada garis besarnya ada 2 (dua) yaitu :a. Ilmu Murni
Geodesi (Geodesy Science)b. Segi Praktis (Mapping ~ Pemetaan) Geodesy
Science mempelajari bentuk dan besarnya bumi, ukuran bumi, pergerakan
kutub dan sejenisnya. Sedangkan Mapping lebih bergerak pada bidang
praktis atau keteknikan (engineering), misalnya penentuan posisi kapal
di laut, pembangunan pelabuhan, staking out jalan (jalan raya, jalan
kereta api, saluran irigasi dan sebagainya), uit zet bangunan,
pengkaplingan dan sebagainya.Seperti halnya ilmu-ilmu yang lain, maka
dalam perjalanannya Geodesi berinteraksi dengan ilmu lain dan
berkembang, artinya tidak hanya pada pengukuran bentuk dan besar bumi,
pemetaan dan sejenisnya, tetapi berkembang ke keruangan (spasial).
Perkembangan tersebut adalah menuju ke Geomatika.
1.2 Perkembangan Ilmu Geodesi Ke Geomatika
Perkembangan ilmu Geodesi pada saat ini mengarah ke Geomatika. Berikut ini akan dijelaskan sekilas tentang Geomatika.
-
Geomatics is a term used to describe the science and technology of dealing with earth measurement data. Its includes collection, sorting, management, planning and design, storage, and presentation. It has application in all disciplines and professions that use earth-related spasial data ( Kavanagh, 2003 )
-
Some examples of these disciplines and profession include planning, geography, geodesy, infra structure engineering, agriculture, natural resources, environment, land devision and regristrasion, project engineering, and mapping.
Menurut Kavanagh, Geomatik jauh lebih luas dbanding
dengan Geodesi, karena salah satu aplikasi dari Geomatika adalah
Geodesi. Beberapa negara sudah menggunakan istilah Geomatika untuk
mengganti Geodesi, misalnya Australia, Kanada, Malaysia dan sebagainya.
Sedangkan negara Belanda masih menggunakan Geodesi. Untuk di Indonesia,
beberapa Perguruan Tinggi sudah mulai transisi menggunakan Geomatika,
misalnya Unversitas Gajah Mada Jogjakarta dan ITS Surabaya.
Dalam Geomatika, sebagai pusat tetap menggunakan
komputer, lalu didukung adanya beberpa aplikasi untuk Penginderaan Jauh
(Remote Sensing), Field Survey, Digital data, Electronic Data dan
sebagainya.
1.3 Peta
Peta yang sekarang sering kita lihat dan jumpai baik
di toko buku, di Instansi, Perguruan Tinggi dan sebagainya pada saat ini
umumnya penampilannya relatip menarik. Apabila ditengok kebelakang,
keberadaan peta pada zaman dahulu tidaklah sebaik saat ini dari segi
penampilan, hal ini karena keterbatasan peralatan maupun perlengkapan
yang ada pada saat itu. Akan tetapi tentang bentuk dan ketelitiannya
apakah sejelek yang diperkirakan? Jawabannya sangat relatif, artinya
bergantung pada peta zaman sekarang yang akan dibandingkan dengan peta
pada zaman dahulu, karena dapat saja peta saat ini dibuat asal jadi,
lalu dihiasi dengan warna-warni supaya terlihat menarik (tetapi
ketelitian geometris maupun koordinatnya sangat kecil).
1.3.1 Pengertian dan Fungsi Peta
Bermula dari ketersediaan peta, selanjutnya proses
perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan fisik (terutama) dapat berjalan
dengan baik. Peta yang beredar di masyarakat cukup banyak ragamnya,
tetapi belum tentu peta yang didapatkan sesuai dengan apa yang
diinginkan. Misalnya saja pengguna peta ingin merencanakan suatu tempat
untuk rencana pengolahan limbah industri serta lokasi pembuangannya.
Untuk keperluan tersebut didapatkan peta topografi dengan skala 1 :
50.000. Pertanyaannya apakah dengan peta tersebut sudah cukup? ataukah
masih membutuhkan peta lain yang lebih mengenai sasaran dalam arti lebih
besar skalanya, lebih banyak dan detail tampilan obyek-obyeknya dan
sebagainya.
Sebelum
membahas lebih jauh tentang peta, maka apa yang dimaksud dengan peta?
Apa fungsi dan kegunaan peta? Peta merupakan sumber informasi. Sehingga
dengan adanya peta seharusnya orang menjadi mengerti atau lebih mengerti
dari sebelum mendapatkan peta, tetapi kalau dengan keberadaan peta
malah membuat orang menjadi tidak mengerti dan bingung, maka peta
tersebut dapat dikatakan peta yang tidak atau kurang baik. Kurang baik
disini diartikan sebagai kurang komunikatif, kurang teliti, kurang
penjelasan dan sejenisnya.
Fungsi
peta secara umum dikelompokkan menjadi 4 (empat) bagian utama yaitu
memperlihatkan posisi (baik posisi horisontal maupun posisi vertikal
dari suatu tempat), memperlihatkan ukuran, memperlihatkan bentuk dan
menghimpun dan menseleksi. Sedangkan kegunaan peta antara lain untuk
perencanaan peletakan bangunan-bangunan fisik (jalan, gedung, jembatan,
dam, pelabuhan), perencanaan peletakan mesin-mesin berat, perencanaan
pematokan (staking out) yaitu merealisasikan gambar di peta untuk diukur
di lapangan, hitungan volume dan luas, perencanaan tata ruang (RTRW,
RDTRK, RTRK) dll.
1.3.2 Penggolongan Peta
Secara garis besar, peta dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok berdasarkan :
A. sifat
Berdasarkan sifatnya, peta dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) bagian yaitu:
Peta topografi
Peta topografi dimaksudkan sebagai gambaran yang
merupakan sebagian atau seluruh permukaan bumi yang digambar pada bidang
datar dengan cara tertentu dan skala tertentu yang mencakup unsur-unsur
alam saja, unsur buatan manusia saja atau keduanya. Contoh unsur-unsur
alam adalah gunung, sungai, danau, laut, vegetasi dan sebagainya.
Sedangkan contoh unsur-unsur buatan manusia adalah rumah, jembatan,
gardu listrik, gudang, pelabuhan dan sebagainya.
Peta tematik
Peta tematik dimaksudkan sebagai peta yang memuat
atau menonjolkan tema (unsur) tertentu. Walaupun temanya tertentu,
tetapi sering peta tersebut membutuhkan “tempat” untuk wadah peta ini
yaitu peta topografi. Oleh karena itu terkadang dalam peta tematik masih
ada beberapa unsur pada peta topografi yang ikut pada lembar peta
tersebut.
Contoh peta tematik:
-
peta jaringan (jaringan pipa air minum, peta jaringan jalan, jaringan telekomunikasi, jaringan listrik, jaringan irigasi dll)
-
peta ketinggian (kontur, Digital Terrain Model / Digital Elevation Model)
-
peta tata guna lahan (land use) seperti sawah, hutan, kebun, ladang
-
peta penyebaran penduduk
-
peta batas administrasi, dll.
B. Macam
Berdasarkan macamnya, peta dapat digolongkan menjadi 2 (dua) bagian yaitu :
Peta garis
Peta garis didapat dari survei lapangan yaitu
pengukuran di lapangan yang selanjutnya dihitung dan terakhir disajikan
dalam bentuk plotting pada kertas, kalkir ataupun pada drafting film.
Ada pula peta garis yang didapat dari foto udara yang diproses dengan
cara mengeplotkan hasil foto tersebut sedemikian rupa sehingga tergambar
menjadi peta garis.
Peta foto
Peta foto didapat dari survei udara yaitu melakukan
pemotretan lewat udara pada daerah tertentu dengan aturan fotogrametris
tertentu. Sebagai gambaran pada foto dikenal ada 3 (tiga) jenis yaitu
foto tegak, foto miring dan foto miring sekali. Yang dimaksud dengan
foto tegak adalah foto yang pada saat pengambilan objeknya sumbu kamera
udara sejajar dengan arah gravitasi( tolerensi <3o), sedangkan yang
disebut dengan foto miring sekali apabila pada foto tersebut horison
terlihat. Untuk foto miring, batasannya adalah antara kedua jenis foto
tersebut. Secara umum foto yang digunakan untuk peta adalah foto tegak
(Wolf, 1974).
C. Skala
Pembagian peta berdasarkan skalanya masih belum ada
kesepakatan antara ahli. Salah satu pendapat yang membagi peta
berdasarkan skalanya, peta tersebut dikelompokkan menjadi 3 (tiga)
bagian yaitu
Skala besar
Peta dikatakan skala besar jika bilangan skalanya kurang dari atau sama dengan 10000 atau skala 1 : 10000
Skala sedang
Peta dikatakan skala sedang jika bilangan skalanya
lebih dari 10000 sampai dengan kurang dari atau sama dengan 100000 atau
skalanya antara 1 : 10000 > skala sedang 1 : 100000
Skala Kecil
Peta dikatakan skala kecil jika bilangan skalanya lebih besar dari 100000 atau skalanya < 1 : 100000
1.3.3 Desain dan Tata Letak Peta
Desain peta memegang peranan penting dalam hal
menciptakan peta yang menarik. Peta yang indah, menarik, warna-warni
yang bagus perlu diperhatikan apakah peta tersebut memang baik secara
geometris maupun kartografis. Kalau tidak, maka peta tersebut hanya
merupakan “hiasan” saja tanpa memberi arti posisi dan informasi yang
benar. Jadi peta yang baik haruslah mencakup kebenaran dari segi
geometris dan kartografis dan ditunjang adanya desain dan penampilan
yang menarik. Untuk menghasilkan peta yang semacam ini barangkali
relatif mahal dari segi biaya. Misalnya dengan adanya kombinasi warna,
tentunya akan lebih mahal dibanding dengan peta “hitam-putih”.
1.3.4 Pertimbangan Dalam Mendesain Peta
Ada beberapa pertimbangan dalam mendesain peta,
pertimbangan tersebut meliputi maksud dan tujuan peta, skala peta,
penyajian symbol, proyeksi peta, warna yang digunakan, jenis dan ukuran
huruf dan angka serta tata letak informasi tepi. Oleh karena itu banyak
sekali peta yang beredar di masyarakat dengan berbagai bentuk, simbol,
warna dan lain sebagainya. Hal ini sah-sah saja asal sesuai dengan
kaidah kartografi yang berlaku yaitu bahwa peta merupakan sumber
informasi yang harus dapat membuat jelas bagi penggunanya, kebenaran
geometris dan penyajian yang menarik.
1.3.5 Tata Letak Informasi
Pada PetaSetiap lembar peta yang disebut juga dengan
blad peta, berisi beberapa informasi yang menerangkan tentang peta itu
sendiri serta bagian-bagian atau tata letak dari informasi yang
menerangkan isi peta tersebut. Umumnya tata letak informasi pada peta
meliputi :
-
muka peta : tempat dimana seluruh gambar (yang dipetakan)
-
informasi batas : berada di daerah batas yang mencakup grid, graticule dan arah/tujuan
-
informasi tepi : mencakup skala (grafis, numeris), dasar tinggi, arah orientasi, nomor peta, lembar peta, jenis proyeksi, sejarah peta, referensi yang digunakan, sistem satuan yang digunakan garis batas dan garis tepi
Pengertian Survey Pemetaan,Contoh Pekerjaan dan Alat" yang digunakan
1. Pengertian
Survey Pemetaan
Survey atau surveying didefinisikan sebagai
pengumpulan data yang berhubungan dengan pengukuran permukaan bumi dan
digambarkan melalui peta atau digital. Sedangkan pengukuran didefinisakan
peralatan dan metode yang berhubungan dengan kelangsungan survey tersebut.
jadi, surveying adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pengumpulan data.
Mulai dari pengukuran permukaan bumi hingga penggambaran bentuk bumi. Sedangkan
pengukuran adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penggunaan alat mulai dari
pita ukur hingga pengukuran jarak dengan metode elektro magnetik.
Survey umumnya dilakukan pada bidang datar, yaitu
dengan tidak memperhitungkan kelengkungan bumi. Dalam proyek surveying,
kelengkungan buminya kecil, jadi pengaruhnya dapat diabaikan, dengan
menggunakan perhitungan yang rumusnya disederhanakan. Sedangkan pada proyek
yang memiliki jarak jauh, kelengkungan bumi tidak dapat diabaikan, karena
keadaan ini termasuk surveying geodesi.
2.
Macam-macam Alat Survey dan Pengukuran
A. Peta Topografi
a). Pengertian
Peta
topografi adalah peta dengan skala tinggi dan detail, dan biasanya menggunakan
garis-garis kontur dalam peta modern.
b). Kegunaan
Peta
topografi digunakan untuk informasi tentang keadaan, lokasi, jarak, rute
perjalanan dan komunikasi. Peta topografi juga menampilkan variasi daerah,
tingkat tutupan vegetasi dan perbedaan ketinggian kontur.
B. Kompas Geologi
a). Pengertian
Kompas
merupakan alat navigasi penunjuk arah sesuai dengan magnetik bumi secara
akurat.
b). Kegunaan
Kompas
geologi memiliki banyak kegunaan, diantaranya digunakan untuk mengukur
kedudukan suatu unsur struktur geologi, mengukur strike/dip dari kemiringan
lapisan batuan, dan tentunya sebagai penunjuk arah.
c). Cara Penggunaan
Dari
beberapa sumber, cara menggunakan kompas geologi dilihat dari bagian-bagian
utama kompas tersebut. Diantaranya:
- Jarum Kompas
Jarum kompas selalu
menunjuk ke arah kutub utara magnet bumi. Oleh karena itu terjadi penyimpangan
dengan kutub utara geografi yang biasa disebut deklinasi. Biasanya deklinasi
memiliki besaran yang berbeda disetiap tempat. Agar kompas sesuai dengan kutub
utara geografi, maka "graduated circle" harusdiputar.
- Lingkaran Pembagian Derajat
Ada 2 jenis pembagian
derajat dalam kompas ini,
- Kompas azimut dengan pembagian derajat muali dari 0 derajat di arah utara sampai 360 derajat berlawanan dengan arah jarum jam.
- Kompas kwardan memiliki pembagian derajat dari 0 derajat pada utara dan selatan, lalu 90 derajat pada timur dan barat
- Klinometer
Bagian kompas yang
berfungsi mengukur kemiringan suatu lereng. terletak didasar kompas dan
biasanya dilengkapi dengan gelembung pengukur horizontal dan skala.
C. Palu Geologi
a). Pengertian
Palu
adalah benda yang digunakan untuk memberikan tumbukan pada benda lain. Ada 2
jenis palu yang digunakan dalam survey, yaitu palu geologi sedimen (palu
geosedimen) dan palu batuan beku.
b). Kegunaan
- Palu Geosedimen
Sesuai namanya, palu
ini digunakan untuk batuan sedimen (berlapis). Hal ini dapat dilihat dari
bentuknya yang persegi berguna untuk memecahkan bagian "sampling".
- Palu Batuan Beku
Palu ini digunakan
untuk batuan neku yang umumnya keras. Ujungnya yang lancip dibuat agar ketika
menggunakannya, kekuatan tumbukan terpusat pada ujungnya yang runcing tersebut
untuk memecahkan batuan-batuan beku dan mengambil bebatuan yang ingin diamati.
D. LUP
a). Pengertian
LUP
adalah sebuah lensa cembung yang memiliki titik fokus dekat lensanya. Benda
yang diamati akan tampak besar karena berada pada titik fokus lup. Bayangan
yang dihasilkan bersifat tegak, nyata dan diperbesar.
b). Kegunaan
LUP
digunakan untuk mengamati suatu mineral atau fosil kecil, sehingga dibutuhkan
lup untuk mengamatinya. Biasanya perbesaran yang dipakai berkisar antara 8
sampai 20.
E. Pita/Tali Ukur
a). Kegunaan
Pita
atau tali ukur biasanya digunakan untuk mengukur panjang lintasan atau
ketebalan suatu lapisan. Pita ini biasanya berbentuk roll agar mudah dibawa
F. Kantong Contoh Batuan
a). Kegunaan
Kantong
contoh batuan atau bisa juga menggunakan kantong plastik digunakan untuk
membungkus batuan yang didapat dalam kegiatan survey ini. Contoh batuan setelah
dimasukkan kedalam kantong, lalu diberi label agar mudah saat dibedakan. Jika
tidak ada kertas label, bisa juga menggunakan spidol permanen.
G. GPS
a). Pengertian
Global
Positioning System atau
yang biasa disebut GPS adalah suatu sistem untuk menentukan kordinat letak di
permukaan bumi dengan bantuan dari satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit
yang mengirimkan gelombang mikro ke bumi, lalu diterima oleh GPS yang ada dibumi.
b). Kegunaan
GPS
digunakan untuk menentukan kordinat posisi, kecepatan, arah dan waktu saat
survey. GPS juga berguna untuk mengetahui medan lokasi agar kita tidak
tersesat.
Jangan
lupa membawa batre cadangan ya, bisa berabe kalau tiba-tiba GPS mati ditengah
hutan.
H. Larutan HCl
a). Pengertian
Asam
klorida atau HCl adalah larutan aquatik dari gas hidrogen klorida. Asam klorida
termasuk asam kuat yang berbahaya jika diminum, terhirup jika berbentuk gas,
dan terkena mata.
b). Kegunaan
Larutan
HCL digunakan untuk menguji kadar karbonat dalam batuan, sorting dan
determinasi batuan-batuan.
Hati-hati
menggunakan larutan ini ya ^^
I. Buku Catatan dan Alat Tulis
a). Kegunaan
Buku
dan alat tulis ini digunakan untuk mencatat semua hasil dari survey yang dilakukan.
Mulai dari hasil data ukur, sketsa, deskripsi, letak singkapan dan lain-lain
yang perlu dicatat.
J. Kamera
a). Kegunaan
Kamera
digunakan untuk mempublikasikan hasil kegiatan lapangan yang dilakukan, mulai
dari lokasi kegiatan, singkapan-singkapan atau bisa juga untuk narsis. Hehehe
Oia,
jangan lupa juga bawa baterai cadangan ya ^^
K. Tas Lapangan
a). Kegunaan
Tas
ini merupakan alat vital yang sangat penting jika ingin melakukan survey.
Karena tas ini berguna untuk menaruh semua perlengkapan-perlengkapan yang sudah
disebutkan tadi. Tas yang dibawa harus memiliki kapasitas yang cukup besar
karena nanti pasti membawa hasil yang dilakukan saat survey.
Kebayang
kalau ga bawa tas, pasti ribet dah itu.
Waterpass digunakan untuk menentukan elevasi/ peiluntuk
lantai, balok, dan lain-lain yang membutuhkan elevasi berdasarkan ketinggian
titik yang diketahui. Alat ini digunakan untuk mengecek ketinggian penulangan
agar tidak melebihi tinggi rencana dan mengecek ketebalan lantai saat
pengecoran, sehingga lantai yang dihasilkan dapat datar. Selain itu juga dapat
digunakan untuk pembuatan tanda/markingpada
kolom/dinding sebagai acuan pekerjaan lain, seperti acuan untuk pekerjaan
dinding panel precast, serta dapat
digunakan dalam pengecekansettlement bangunan. Untuk keperluan pekerjaan
struktur diperlukan keakuratan dibawah 1 mm pada jarak tidak melebihi 30 meter.
Dalam penggunaannya, waterpass didirikan pada tripod (kaki tiga).
Gambar 1.1 Detail dan Penggunaan Waterpass/Auto Level untuk Pengecekan Elevasi Tulangan
Spesifikasi Alat :
Type : Topcon AT-G6
Theodolite digunakan untuk menentukan titik as bangunan, ketegaklurusan bangunan, menentukan elevasi bangunan, dan membuat sudut-sudut bangunan. Theodolite digunakan pada awal pelaksanaan proyek untuk menentukan peil dasar bangunan dan menentukan as-as bangunan. Setelah itu digunakan untuk penentuan as kolom, balok, core wall/shear wall, plat lantai dan lain-lain. Cara kerja alat ini adalah dengan mengatur nuvo dan unting-unting di bawah theodolite. Kemudian menetapkan salah satu titik sebagai acuan. Setelah itu, menembak titik-titik yang lain dengan patokan titik awal yang ditetapkan tadi. Theodolite dapat mengecek kondisi dalam arah vertikal, juga untuk menentukan ketinggian suatu titik. Obyek theodolite dalam hal ini antara lain as-as bangunan, titik penggalian, dan elevasi-elevasi/ peil-peilbangunan. Untuk keperluan pekerjaan struktur diperlukan keakuratan dibawah 1 mm pada jarak tidak melebihi 30 meter. Dalam penggunaannya, theodolitedidirikan pada tripod (kaki tiga).
Gambar 1.2 Detail dan Penggunaan Theodolite untuk Marking As
Bangunan
Spesifikasi Alat :
Type : Topcon DT-200 Series (Digital
Theodolite)
Kapasitas
: 300 m
Survey batas:
menentukan batas kepemilikan lahan atau wilayah. Jaman dulu sampai jaman sekarang orang bisa baku bunuh gara-gara sengketa batas wilayah. Untuk itu sangat
perlu ditentukan batas aktual dilapangan dan kemudian didokumentasikan dalam sebuah peta agar orang lain tahu batas wilayah kita.
- Survey deformasi:
menentukan apakah stuktur atau object mengalami perubahan bentuk atau pergerakan. Diperlukan pengukuran 3D pada objek yang akan diukur dan dilakukan pengukuran kembali pada titik yang sama secara berkala. Hasil dari pengukuran kedua dan seterusnya dibandingkan dengan pengukuran pertama untuk dihitung besar pergerakannya. Jenis survey ini biasa dilakukan untuk pemantauan bendungan, rig platform, dan yang lagi hangat-hangatnya adalah penentuan nilai penurunan tanah akibat semburan lumpur di Porong, Sidoarjo.
- Survey rekayasa:
biasa dilakukan dalam pekerjaan konstruksi, baik itu pembuatan jalan, gedung, rel, dll. Sebenarnya pekerjaan survey dibidang rekayasa inilah yang banyak kita temui di setiap proyek pembangunan, tapi seringkali kegiatan survey-nya tidak diperhatikan oleh masyarakat karena masyarakat memandang proyek itu dari namanya, misal proyek jembatan layang Paspasti, proyek jalan tol… dan tentu saja yang dikenal adalah insinyur sipilnya, arsiteknya….dll.
- Survey topografi:
mengukur/memetakan permukaan bumi yang direpresentasikan dalam kumpulan titik-titik koordinat 3D kemudian biasa digambarkan dalam garis kontur (garis yang menghubungkan titik-titik yang tingginya sama).
- Survey Hidrografi:
survey yang dilakukan untuk memetakan topografi dasar laut untuk digunakan lebih lanjut dalam navigasi kapal, konstruksi lepas pantai, atau manajemen sumber daya laut.
- Survey konstruksi: bisa dibilang merupakan bagian dari survey rekayasa, tetapi lebih spesifik ke bidang konstruksi.
- Survey navigasi:
untuk mengetahui posisi suatu wahana bergerak (misal kapal, pesawat terbang, mobil,rudal) sehingga bisa menentukan dan mengontrol apakah wahana tersebut berada dijalur yang aman, cepat dan sesuai rencana.
Dan masih banyak jenis pekerjaan survey yang lain,
Klasifikasi pengukuran tanah ( pengukuran Terestris )
menentukan batas kepemilikan lahan atau wilayah. Jaman dulu sampai jaman sekarang orang bisa baku bunuh gara-gara sengketa batas wilayah. Untuk itu sangat
perlu ditentukan batas aktual dilapangan dan kemudian didokumentasikan dalam sebuah peta agar orang lain tahu batas wilayah kita.
- Survey deformasi:
menentukan apakah stuktur atau object mengalami perubahan bentuk atau pergerakan. Diperlukan pengukuran 3D pada objek yang akan diukur dan dilakukan pengukuran kembali pada titik yang sama secara berkala. Hasil dari pengukuran kedua dan seterusnya dibandingkan dengan pengukuran pertama untuk dihitung besar pergerakannya. Jenis survey ini biasa dilakukan untuk pemantauan bendungan, rig platform, dan yang lagi hangat-hangatnya adalah penentuan nilai penurunan tanah akibat semburan lumpur di Porong, Sidoarjo.
- Survey rekayasa:
biasa dilakukan dalam pekerjaan konstruksi, baik itu pembuatan jalan, gedung, rel, dll. Sebenarnya pekerjaan survey dibidang rekayasa inilah yang banyak kita temui di setiap proyek pembangunan, tapi seringkali kegiatan survey-nya tidak diperhatikan oleh masyarakat karena masyarakat memandang proyek itu dari namanya, misal proyek jembatan layang Paspasti, proyek jalan tol… dan tentu saja yang dikenal adalah insinyur sipilnya, arsiteknya….dll.
- Survey topografi:
mengukur/memetakan permukaan bumi yang direpresentasikan dalam kumpulan titik-titik koordinat 3D kemudian biasa digambarkan dalam garis kontur (garis yang menghubungkan titik-titik yang tingginya sama).
- Survey Hidrografi:
survey yang dilakukan untuk memetakan topografi dasar laut untuk digunakan lebih lanjut dalam navigasi kapal, konstruksi lepas pantai, atau manajemen sumber daya laut.
- Survey konstruksi: bisa dibilang merupakan bagian dari survey rekayasa, tetapi lebih spesifik ke bidang konstruksi.
- Survey navigasi:
untuk mengetahui posisi suatu wahana bergerak (misal kapal, pesawat terbang, mobil,rudal) sehingga bisa menentukan dan mengontrol apakah wahana tersebut berada dijalur yang aman, cepat dan sesuai rencana.
Dan masih banyak jenis pekerjaan survey yang lain,
Klasifikasi pengukuran tanah ( pengukuran Terestris )
Pengukuran titik control : menetapakan jaringan tugu horizontal dan vertikal yang berguna sebagai kerangka acuan untuk pengukuran lain.
Pengukuran topografik : menentukan cirri-ciri alamiah dan buatan, serta elevasi yang dipakai untuk pembuatan peta topografi atau peta contour.
Pengukuran persil : batas atau kadastral adalah pengukuran tertutup untuk menetapkan garis-garis dan sudut batas pemilikan tanah, mengembalikan batas –batas persil tanah sesuaia dengan data kepemilikan tanah, pengkavlingan tanah-tanah ( subdivision survey ).
Pengukuran hidrografik : menentukan garis pantai dan kedalaman laut, danau, sungai, bendungan serta perairan lainya. Pengukuran laut berkaitan erat dengan bidang pelabuhan dan lepas pantai, pengukuran posisi alur pelayaran, posisi anjungan minyak lepas pantai.
Pengukuran jalur lintas : dilaksanakan untuk merencanakan, merancang dan membangun jalan baja, jalan raya, jalur pipa, dan proyek-proyek memanjang lainya.
Pengukuran konstruksi yang dilaksanakan sementara kontruksi berjalan, mengendalikan evaluasi, kedudukan-kedudukan horizontal, ukuran ukuran dan konfigurasi. Pengukuran ini juga menghimpun data penting untuk menghitung tahapan-tahapan pembayaran kontruksi.
Pengukuran purna-rancang ( as-built surveys ) : menentukan lokasi akhir dan perancangan pekerjaan rekayasa yang tepat, memberikan pembuktian ( verifikasi ) dan pencatatan posisi termasuk perubahan-perubahan desain yang ada.
Pengukuran tambang pengukuran : untuk industry pertambangan baik explorasi maupun exploitasi pertambangan, tambang terbuka ( open pit mining ), tambang dalam ( underground mining ).
Pelurusan optis
( laser aligment ), pengukuran industri, suatu cara
melaksanakan pengukuran yang sangat teliti yang memerlukan toleransi kecil
untuk proses-proses dalam pabrik, misalnya untuk penyetelan mesin-mesin tenun
pabrik textile, leveling pondasi untuk dudukan mesin-mesin pembangkit,
pelurusan dalam kontruksi pesawat terbang, pelurusan untuk wahana peluncuran
roket, dsb.
Subscribe to:
Posts (Atom)