- Home>
- Ilmu Geodesi ( Pemetaan Bumi )
Posted by : Unknown
Sunday, August 24, 2014
Ilmu Geodesi mempunyai 2 tujuan :
1 ) Maksud Ilmiah yaitu menentukan bentuk permukaan bumu
1 ) Maksud Ilmiah yaitu menentukan bentuk permukaan bumu
2 ) Maksud Praktis yaitu yang mempelajari pengambaran visual sebagian kecil/besar dari permukaan bumi tujuan
1.1 Pengertian Geodesi
Geodesy is the science of measuring and portraying
the earth’s surface (Helmert, 1880). Geodesy is the discipline that deal
with the measurement and representation of the earth, incuding its
gravity field, in a three-dimentional time varying space (Associate
Committee On Geodesy and Geopysics, 1973)
Menurut kedua definisi diatas, secara harfiah,
menurut Helmert, Geodesi diartikan sebagai pengetahuan tentang
pengukuran dan penjelasan serta penggambaran tentang permukaan bumi.
Sedangkan menurut Komisi Asossiasi Geodesi dan Geofisik adalah disiplin
ilmu yang membahas tentang pengukuran dan reprentasi dari bumi, mencakup
medan gravitasinya dalam tiga dimensi beserta variasi waktu.
Ilmu –ilmu yang mendukung Geodesi, menurut Vanicek (1982) adalah :
1. Ilmu yang utama meliputi :
-
Matematika
-
Fisika
-
Komputer
2. Ilmu lainnya adalah :
-
Hidrografi
-
Geografi
-
Ekologi
-
Proyek Keteknikan
-
Manajemen kota
-
Batas wilayah
-
Manajemen Lingkungan
-
Astronomi
-
Pengetahuan Amosfir
-
Geologi
-
Geofisik
-
Oseanografi
-
Pengetahuan Spasial
Apabila disiplin Geodesi diibaratkan sebagai pohon,
maka yang menjadi akar adalah 3 (tiga) ilmu utamaya yaitu Matematia,
Fisika dan Komputer. Sebagai akar, ilmu tersebut harus dikuasai dengan
baik.
Muara
dari Geodesi adalah pada pemetaan (mapping). Peta yang dimaksud disini
bukan hanya sekedar gambar mati saja, melainkan dapat digunakan untuk
membentuk sistem informasi geografis (SIG), misalnya. Jadi pengertian
peta akan lebih luas, bukan sekedar gambar saja.
Adapun
tujuan Geodesi pada garis besarnya ada 2 (dua) yaitu :a. Ilmu Murni
Geodesi (Geodesy Science)b. Segi Praktis (Mapping ~ Pemetaan) Geodesy
Science mempelajari bentuk dan besarnya bumi, ukuran bumi, pergerakan
kutub dan sejenisnya. Sedangkan Mapping lebih bergerak pada bidang
praktis atau keteknikan (engineering), misalnya penentuan posisi kapal
di laut, pembangunan pelabuhan, staking out jalan (jalan raya, jalan
kereta api, saluran irigasi dan sebagainya), uit zet bangunan,
pengkaplingan dan sebagainya.Seperti halnya ilmu-ilmu yang lain, maka
dalam perjalanannya Geodesi berinteraksi dengan ilmu lain dan
berkembang, artinya tidak hanya pada pengukuran bentuk dan besar bumi,
pemetaan dan sejenisnya, tetapi berkembang ke keruangan (spasial).
Perkembangan tersebut adalah menuju ke Geomatika.
1.2 Perkembangan Ilmu Geodesi Ke Geomatika
Perkembangan ilmu Geodesi pada saat ini mengarah ke Geomatika. Berikut ini akan dijelaskan sekilas tentang Geomatika.
-
Geomatics is a term used to describe the science and technology of dealing with earth measurement data. Its includes collection, sorting, management, planning and design, storage, and presentation. It has application in all disciplines and professions that use earth-related spasial data ( Kavanagh, 2003 )
-
Some examples of these disciplines and profession include planning, geography, geodesy, infra structure engineering, agriculture, natural resources, environment, land devision and regristrasion, project engineering, and mapping.
Menurut Kavanagh, Geomatik jauh lebih luas dbanding
dengan Geodesi, karena salah satu aplikasi dari Geomatika adalah
Geodesi. Beberapa negara sudah menggunakan istilah Geomatika untuk
mengganti Geodesi, misalnya Australia, Kanada, Malaysia dan sebagainya.
Sedangkan negara Belanda masih menggunakan Geodesi. Untuk di Indonesia,
beberapa Perguruan Tinggi sudah mulai transisi menggunakan Geomatika,
misalnya Unversitas Gajah Mada Jogjakarta dan ITS Surabaya.
Dalam Geomatika, sebagai pusat tetap menggunakan
komputer, lalu didukung adanya beberpa aplikasi untuk Penginderaan Jauh
(Remote Sensing), Field Survey, Digital data, Electronic Data dan
sebagainya.
1.3 Peta
Peta yang sekarang sering kita lihat dan jumpai baik
di toko buku, di Instansi, Perguruan Tinggi dan sebagainya pada saat ini
umumnya penampilannya relatip menarik. Apabila ditengok kebelakang,
keberadaan peta pada zaman dahulu tidaklah sebaik saat ini dari segi
penampilan, hal ini karena keterbatasan peralatan maupun perlengkapan
yang ada pada saat itu. Akan tetapi tentang bentuk dan ketelitiannya
apakah sejelek yang diperkirakan? Jawabannya sangat relatif, artinya
bergantung pada peta zaman sekarang yang akan dibandingkan dengan peta
pada zaman dahulu, karena dapat saja peta saat ini dibuat asal jadi,
lalu dihiasi dengan warna-warni supaya terlihat menarik (tetapi
ketelitian geometris maupun koordinatnya sangat kecil).
1.3.1 Pengertian dan Fungsi Peta
Bermula dari ketersediaan peta, selanjutnya proses
perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan fisik (terutama) dapat berjalan
dengan baik. Peta yang beredar di masyarakat cukup banyak ragamnya,
tetapi belum tentu peta yang didapatkan sesuai dengan apa yang
diinginkan. Misalnya saja pengguna peta ingin merencanakan suatu tempat
untuk rencana pengolahan limbah industri serta lokasi pembuangannya.
Untuk keperluan tersebut didapatkan peta topografi dengan skala 1 :
50.000. Pertanyaannya apakah dengan peta tersebut sudah cukup? ataukah
masih membutuhkan peta lain yang lebih mengenai sasaran dalam arti lebih
besar skalanya, lebih banyak dan detail tampilan obyek-obyeknya dan
sebagainya.
Sebelum
membahas lebih jauh tentang peta, maka apa yang dimaksud dengan peta?
Apa fungsi dan kegunaan peta? Peta merupakan sumber informasi. Sehingga
dengan adanya peta seharusnya orang menjadi mengerti atau lebih mengerti
dari sebelum mendapatkan peta, tetapi kalau dengan keberadaan peta
malah membuat orang menjadi tidak mengerti dan bingung, maka peta
tersebut dapat dikatakan peta yang tidak atau kurang baik. Kurang baik
disini diartikan sebagai kurang komunikatif, kurang teliti, kurang
penjelasan dan sejenisnya.
Fungsi
peta secara umum dikelompokkan menjadi 4 (empat) bagian utama yaitu
memperlihatkan posisi (baik posisi horisontal maupun posisi vertikal
dari suatu tempat), memperlihatkan ukuran, memperlihatkan bentuk dan
menghimpun dan menseleksi. Sedangkan kegunaan peta antara lain untuk
perencanaan peletakan bangunan-bangunan fisik (jalan, gedung, jembatan,
dam, pelabuhan), perencanaan peletakan mesin-mesin berat, perencanaan
pematokan (staking out) yaitu merealisasikan gambar di peta untuk diukur
di lapangan, hitungan volume dan luas, perencanaan tata ruang (RTRW,
RDTRK, RTRK) dll.
1.3.2 Penggolongan Peta
Secara garis besar, peta dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok berdasarkan :
A. sifat
Berdasarkan sifatnya, peta dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) bagian yaitu:
Peta topografi
Peta topografi dimaksudkan sebagai gambaran yang
merupakan sebagian atau seluruh permukaan bumi yang digambar pada bidang
datar dengan cara tertentu dan skala tertentu yang mencakup unsur-unsur
alam saja, unsur buatan manusia saja atau keduanya. Contoh unsur-unsur
alam adalah gunung, sungai, danau, laut, vegetasi dan sebagainya.
Sedangkan contoh unsur-unsur buatan manusia adalah rumah, jembatan,
gardu listrik, gudang, pelabuhan dan sebagainya.
Peta tematik
Peta tematik dimaksudkan sebagai peta yang memuat
atau menonjolkan tema (unsur) tertentu. Walaupun temanya tertentu,
tetapi sering peta tersebut membutuhkan “tempat” untuk wadah peta ini
yaitu peta topografi. Oleh karena itu terkadang dalam peta tematik masih
ada beberapa unsur pada peta topografi yang ikut pada lembar peta
tersebut.
Contoh peta tematik:
-
peta jaringan (jaringan pipa air minum, peta jaringan jalan, jaringan telekomunikasi, jaringan listrik, jaringan irigasi dll)
-
peta ketinggian (kontur, Digital Terrain Model / Digital Elevation Model)
-
peta tata guna lahan (land use) seperti sawah, hutan, kebun, ladang
-
peta penyebaran penduduk
-
peta batas administrasi, dll.
B. Macam
Berdasarkan macamnya, peta dapat digolongkan menjadi 2 (dua) bagian yaitu :
Peta garis
Peta garis didapat dari survei lapangan yaitu
pengukuran di lapangan yang selanjutnya dihitung dan terakhir disajikan
dalam bentuk plotting pada kertas, kalkir ataupun pada drafting film.
Ada pula peta garis yang didapat dari foto udara yang diproses dengan
cara mengeplotkan hasil foto tersebut sedemikian rupa sehingga tergambar
menjadi peta garis.
Peta foto
Peta foto didapat dari survei udara yaitu melakukan
pemotretan lewat udara pada daerah tertentu dengan aturan fotogrametris
tertentu. Sebagai gambaran pada foto dikenal ada 3 (tiga) jenis yaitu
foto tegak, foto miring dan foto miring sekali. Yang dimaksud dengan
foto tegak adalah foto yang pada saat pengambilan objeknya sumbu kamera
udara sejajar dengan arah gravitasi( tolerensi <3o), sedangkan yang
disebut dengan foto miring sekali apabila pada foto tersebut horison
terlihat. Untuk foto miring, batasannya adalah antara kedua jenis foto
tersebut. Secara umum foto yang digunakan untuk peta adalah foto tegak
(Wolf, 1974).
C. Skala
Pembagian peta berdasarkan skalanya masih belum ada
kesepakatan antara ahli. Salah satu pendapat yang membagi peta
berdasarkan skalanya, peta tersebut dikelompokkan menjadi 3 (tiga)
bagian yaitu
Skala besar
Peta dikatakan skala besar jika bilangan skalanya kurang dari atau sama dengan 10000 atau skala 1 : 10000
Skala sedang
Peta dikatakan skala sedang jika bilangan skalanya
lebih dari 10000 sampai dengan kurang dari atau sama dengan 100000 atau
skalanya antara 1 : 10000 > skala sedang 1 : 100000
Skala Kecil
Peta dikatakan skala kecil jika bilangan skalanya lebih besar dari 100000 atau skalanya < 1 : 100000
1.3.3 Desain dan Tata Letak Peta
Desain peta memegang peranan penting dalam hal
menciptakan peta yang menarik. Peta yang indah, menarik, warna-warni
yang bagus perlu diperhatikan apakah peta tersebut memang baik secara
geometris maupun kartografis. Kalau tidak, maka peta tersebut hanya
merupakan “hiasan” saja tanpa memberi arti posisi dan informasi yang
benar. Jadi peta yang baik haruslah mencakup kebenaran dari segi
geometris dan kartografis dan ditunjang adanya desain dan penampilan
yang menarik. Untuk menghasilkan peta yang semacam ini barangkali
relatif mahal dari segi biaya. Misalnya dengan adanya kombinasi warna,
tentunya akan lebih mahal dibanding dengan peta “hitam-putih”.
1.3.4 Pertimbangan Dalam Mendesain Peta
Ada beberapa pertimbangan dalam mendesain peta,
pertimbangan tersebut meliputi maksud dan tujuan peta, skala peta,
penyajian symbol, proyeksi peta, warna yang digunakan, jenis dan ukuran
huruf dan angka serta tata letak informasi tepi. Oleh karena itu banyak
sekali peta yang beredar di masyarakat dengan berbagai bentuk, simbol,
warna dan lain sebagainya. Hal ini sah-sah saja asal sesuai dengan
kaidah kartografi yang berlaku yaitu bahwa peta merupakan sumber
informasi yang harus dapat membuat jelas bagi penggunanya, kebenaran
geometris dan penyajian yang menarik.
1.3.5 Tata Letak Informasi
Pada PetaSetiap lembar peta yang disebut juga dengan
blad peta, berisi beberapa informasi yang menerangkan tentang peta itu
sendiri serta bagian-bagian atau tata letak dari informasi yang
menerangkan isi peta tersebut. Umumnya tata letak informasi pada peta
meliputi :
-
muka peta : tempat dimana seluruh gambar (yang dipetakan)
-
informasi batas : berada di daerah batas yang mencakup grid, graticule dan arah/tujuan
-
informasi tepi : mencakup skala (grafis, numeris), dasar tinggi, arah orientasi, nomor peta, lembar peta, jenis proyeksi, sejarah peta, referensi yang digunakan, sistem satuan yang digunakan garis batas dan garis tepi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Betway Casino - Raining the Excitement of Online
ReplyDeleteBetway Casino Review · 1xbet 주소 Up to $150 No 강원 랜드 칩걸 Deposit 토토 먹튀 Bonus · Promotions 바카라 몬 · Mobile Casino · Banking · Wagering · Deposit bet365우회주소 & Withdrawal.