Weekly post

  • Ilmu Ukur Tanah

    Tujuan ilmu ukur tanah
    1.Menentukan posisi sembarang bentuk yang berbeda di atas bumi
    2.Menentukan letak ketinggian ( Elevasi ) segala sesuatu di atas atau di bawah suatu bidang ( pedooman permukaan air laut yang tenang )
    3.Menentukan Bentuk ( Relief ) dan beserta luasnya
    4.Menentukan panjang,arah dan kedudukan,posisi menentukan dari suatu garis yang terdapat pada permukaan yang merupakan batas dari suatu areal tersebut
    Penggunaan,Pengukuran dapat di bedakan sebagai berikut :
    1.Pengukuran Kadaster yaitu pengukuran untuk mendapatkan gambar batas dari 2 buah persil( Daerah ) ,mengetahui luas persil dan lain-lain
    2.Pengukuran Topografi yaitu pengukuran untuk mendapatkan gambar topografi dan mengetahhui posisi bendam alam/buatan di permukaan bumi
    3.Pengukuran eknik sipil yaitu pengukuran untuk keperluan Teknik Sipil,Pembangunan Gedung,Jembatan,Jalan,Bendungan,Lapangan Udara
    4.Foto Grametri yaitu pengukuran salah satu unsurnya menggunakan foto udara pengukuran
    5.Pengukuran Hidrografi yaitu pengukuran untuk mendapatkan pengukuran gambar permukaan dasar laut


    Sekian yang bisa di update tunggu update lainnya semoga bermanfaat ^^

    0 comments

  • Ilmu Geodesi ( Pemetaan Bumi )

     Ilmu Geodesi mempunyai 2 tujuan :
    1 ) Maksud Ilmiah yaitu menentukan bentuk permukaan bumu
    2 ) Maksud Praktis yaitu yang mempelajari pengambaran visual sebagian kecil/besar dari permukaan bumi tujuan
    1.1 Pengertian Geodesi
    Geodesy is the science of measuring and portraying the earth’s surface (Helmert, 1880). Geodesy is the discipline that deal with the measurement and representation of the earth, incuding its gravity field, in a three-dimentional time varying space (Associate Committee On Geodesy and Geopysics, 1973)
    Menurut kedua definisi diatas, secara harfiah, menurut Helmert, Geodesi diartikan sebagai pengetahuan tentang pengukuran dan penjelasan serta penggambaran tentang permukaan bumi. Sedangkan menurut Komisi Asossiasi Geodesi dan Geofisik adalah disiplin ilmu yang membahas tentang pengukuran dan reprentasi dari bumi, mencakup medan gravitasinya dalam tiga dimensi beserta variasi waktu.
    Ilmu –ilmu yang mendukung Geodesi, menurut Vanicek (1982) adalah :
    1. Ilmu yang utama meliputi :
    • Matematika
    • Fisika
    • Komputer
    2. Ilmu lainnya adalah :
    • Hidrografi
    • Geografi
    • Ekologi
    • Proyek Keteknikan
    • Manajemen kota
    • Batas wilayah
    • Manajemen Lingkungan
    • Astronomi
    • Pengetahuan Amosfir
    • Geologi
    • Geofisik
    • Oseanografi
    • Pengetahuan Spasial
    Apabila disiplin Geodesi diibaratkan sebagai pohon, maka yang menjadi akar adalah 3 (tiga) ilmu utamaya yaitu Matematia, Fisika dan Komputer. Sebagai akar, ilmu tersebut harus dikuasai dengan baik.
    Muara dari Geodesi adalah pada pemetaan (mapping). Peta yang dimaksud disini bukan hanya sekedar gambar mati saja, melainkan dapat digunakan untuk membentuk sistem informasi geografis (SIG), misalnya. Jadi pengertian peta akan lebih luas, bukan sekedar gambar saja.
    Adapun tujuan Geodesi pada garis besarnya ada 2 (dua) yaitu :a. Ilmu Murni Geodesi (Geodesy Science)b. Segi Praktis (Mapping ~ Pemetaan) Geodesy Science mempelajari bentuk dan besarnya bumi, ukuran bumi, pergerakan kutub dan sejenisnya. Sedangkan Mapping lebih bergerak pada bidang praktis atau keteknikan (engineering), misalnya penentuan posisi kapal di laut, pembangunan pelabuhan, staking out jalan (jalan raya, jalan kereta api, saluran irigasi dan sebagainya), uit zet bangunan, pengkaplingan dan sebagainya.Seperti halnya ilmu-ilmu yang lain, maka dalam perjalanannya Geodesi berinteraksi dengan ilmu lain dan berkembang, artinya tidak hanya pada pengukuran bentuk dan besar bumi, pemetaan dan sejenisnya, tetapi berkembang ke keruangan (spasial). Perkembangan tersebut adalah menuju ke Geomatika.
    1.2 Perkembangan Ilmu Geodesi Ke Geomatika
    Perkembangan ilmu Geodesi pada saat ini mengarah ke Geomatika. Berikut ini akan dijelaskan sekilas tentang Geomatika.
    • Geomatics is a term used to describe the science and technology of dealing with earth measurement data. Its includes collection, sorting, management, planning and design, storage, and presentation. It has application in all disciplines and professions that use earth-related spasial data ( Kavanagh, 2003 )
    • Some examples of these disciplines and profession include planning, geography, geodesy, infra structure engineering, agriculture, natural resources, environment, land devision and regristrasion, project engineering, and mapping.
    Menurut Kavanagh, Geomatik jauh lebih luas dbanding dengan Geodesi, karena salah satu aplikasi dari Geomatika adalah Geodesi. Beberapa negara sudah menggunakan istilah Geomatika untuk mengganti Geodesi, misalnya Australia, Kanada, Malaysia dan sebagainya. Sedangkan negara Belanda masih menggunakan Geodesi. Untuk di Indonesia, beberapa Perguruan Tinggi sudah mulai transisi menggunakan Geomatika, misalnya Unversitas Gajah Mada Jogjakarta dan ITS Surabaya.
    Dalam Geomatika, sebagai pusat tetap menggunakan komputer, lalu didukung adanya beberpa aplikasi untuk Penginderaan Jauh (Remote Sensing), Field Survey, Digital data, Electronic Data dan sebagainya.
    1.3 Peta
    Peta yang sekarang sering kita lihat dan jumpai baik di toko buku, di Instansi, Perguruan Tinggi dan sebagainya pada saat ini umumnya penampilannya relatip menarik. Apabila ditengok kebelakang, keberadaan peta pada zaman dahulu tidaklah sebaik saat ini dari segi penampilan, hal ini karena keterbatasan peralatan maupun perlengkapan yang ada pada saat itu. Akan tetapi tentang bentuk dan ketelitiannya apakah sejelek yang diperkirakan? Jawabannya sangat relatif, artinya bergantung pada peta zaman sekarang yang akan dibandingkan dengan peta pada zaman dahulu, karena dapat saja peta saat ini dibuat asal jadi, lalu dihiasi dengan warna-warni supaya terlihat menarik (tetapi ketelitian geometris maupun koordinatnya sangat kecil).
    1.3.1 Pengertian dan Fungsi Peta
    Bermula dari ketersediaan peta, selanjutnya proses perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan fisik (terutama) dapat berjalan dengan baik. Peta yang beredar di masyarakat cukup banyak ragamnya, tetapi belum tentu peta yang didapatkan sesuai dengan apa yang diinginkan. Misalnya saja pengguna peta ingin merencanakan suatu tempat untuk rencana pengolahan limbah industri serta lokasi pembuangannya. Untuk keperluan tersebut didapatkan peta topografi dengan skala 1 : 50.000. Pertanyaannya apakah dengan peta tersebut sudah cukup? ataukah masih membutuhkan peta lain yang lebih mengenai sasaran dalam arti lebih besar skalanya, lebih banyak dan detail tampilan obyek-obyeknya dan sebagainya.
    Sebelum membahas lebih jauh tentang peta, maka apa yang dimaksud dengan peta? Apa fungsi dan kegunaan peta? Peta merupakan sumber informasi. Sehingga dengan adanya peta seharusnya orang menjadi mengerti atau lebih mengerti dari sebelum mendapatkan peta, tetapi kalau dengan keberadaan peta malah membuat orang menjadi tidak mengerti dan bingung, maka peta tersebut dapat dikatakan peta yang tidak atau kurang baik. Kurang baik disini diartikan sebagai kurang komunikatif, kurang teliti, kurang penjelasan dan sejenisnya.
    Fungsi peta secara umum dikelompokkan menjadi 4 (empat) bagian utama yaitu memperlihatkan posisi (baik posisi horisontal maupun posisi vertikal dari suatu tempat), memperlihatkan ukuran, memperlihatkan bentuk dan menghimpun dan menseleksi. Sedangkan kegunaan peta antara lain untuk perencanaan peletakan bangunan-bangunan fisik (jalan, gedung, jembatan, dam, pelabuhan), perencanaan peletakan mesin-mesin berat, perencanaan pematokan (staking out) yaitu merealisasikan gambar di peta untuk diukur di lapangan, hitungan volume dan luas, perencanaan tata ruang (RTRW, RDTRK, RTRK) dll.
    1.3.2 Penggolongan Peta
    Secara garis besar, peta dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok berdasarkan :
    A. sifat
    Berdasarkan sifatnya, peta dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) bagian yaitu:
    Peta topografi
    Peta topografi dimaksudkan sebagai gambaran yang merupakan sebagian atau seluruh permukaan bumi yang digambar pada bidang datar dengan cara tertentu dan skala tertentu yang mencakup unsur-unsur alam saja, unsur buatan manusia saja atau keduanya. Contoh unsur-unsur alam adalah gunung, sungai, danau, laut, vegetasi dan sebagainya. Sedangkan contoh unsur-unsur buatan manusia adalah rumah, jembatan, gardu listrik, gudang, pelabuhan dan sebagainya.
    Peta tematik
    Peta tematik dimaksudkan sebagai peta yang memuat atau menonjolkan tema (unsur) tertentu. Walaupun temanya tertentu, tetapi sering peta tersebut membutuhkan “tempat” untuk wadah peta ini yaitu peta topografi. Oleh karena itu terkadang dalam peta tematik masih ada beberapa unsur pada peta topografi yang ikut pada lembar peta tersebut.
    Contoh peta tematik:
    1. peta jaringan (jaringan pipa air minum, peta jaringan jalan, jaringan telekomunikasi, jaringan listrik, jaringan irigasi dll)
    2. peta ketinggian (kontur, Digital Terrain Model / Digital Elevation Model)
    3. peta tata guna lahan (land use) seperti sawah, hutan, kebun, ladang
    4. peta penyebaran penduduk
    5. peta batas administrasi, dll.
    B. Macam
    Berdasarkan macamnya, peta dapat digolongkan menjadi 2 (dua) bagian yaitu :
    Peta garis
    Peta garis didapat dari survei lapangan yaitu pengukuran di lapangan yang selanjutnya dihitung dan terakhir disajikan dalam bentuk plotting pada kertas, kalkir ataupun pada drafting film. Ada pula peta garis yang didapat dari foto udara yang diproses dengan cara mengeplotkan hasil foto tersebut sedemikian rupa sehingga tergambar menjadi peta garis.
    Peta foto
    Peta foto didapat dari survei udara yaitu melakukan pemotretan lewat udara pada daerah tertentu dengan aturan fotogrametris tertentu. Sebagai gambaran pada foto dikenal ada 3 (tiga) jenis yaitu foto tegak, foto miring dan foto miring sekali. Yang dimaksud dengan foto tegak adalah foto yang pada saat pengambilan objeknya sumbu kamera udara sejajar dengan arah gravitasi( tolerensi <3o), sedangkan yang disebut dengan foto miring sekali apabila pada foto tersebut horison terlihat. Untuk foto miring, batasannya adalah antara kedua jenis foto tersebut. Secara umum foto yang digunakan untuk peta adalah foto tegak (Wolf, 1974).
    C. Skala
    Pembagian peta berdasarkan skalanya masih belum ada kesepakatan antara ahli. Salah satu pendapat yang membagi peta berdasarkan skalanya, peta tersebut dikelompokkan menjadi 3 (tiga) bagian yaitu
    Skala besar
    Peta dikatakan skala besar jika bilangan skalanya kurang dari atau sama dengan 10000 atau skala 1 : 10000
    Skala sedang
    Peta dikatakan skala sedang jika bilangan skalanya lebih dari 10000 sampai dengan kurang dari atau sama dengan 100000 atau skalanya antara 1 : 10000 > skala sedang 1 : 100000
    Skala Kecil
    Peta dikatakan skala kecil jika bilangan skalanya lebih besar dari 100000 atau skalanya < 1 : 100000
    1.3.3 Desain dan Tata Letak Peta
    Desain peta memegang peranan penting dalam hal menciptakan peta yang menarik. Peta yang indah, menarik, warna-warni yang bagus perlu diperhatikan apakah peta tersebut memang baik secara geometris maupun kartografis. Kalau tidak, maka peta tersebut hanya merupakan “hiasan” saja tanpa memberi arti posisi dan informasi yang benar. Jadi peta yang baik haruslah mencakup kebenaran dari segi geometris dan kartografis dan ditunjang adanya desain dan penampilan yang menarik. Untuk menghasilkan peta yang semacam ini barangkali relatif mahal dari segi biaya. Misalnya dengan adanya kombinasi warna, tentunya akan lebih mahal dibanding dengan peta “hitam-putih”.
    1.3.4 Pertimbangan Dalam Mendesain Peta
    Ada beberapa pertimbangan dalam mendesain peta, pertimbangan tersebut meliputi maksud dan tujuan peta, skala peta, penyajian symbol, proyeksi peta, warna yang digunakan, jenis dan ukuran huruf dan angka serta tata letak informasi tepi. Oleh karena itu banyak sekali peta yang beredar di masyarakat dengan berbagai bentuk, simbol, warna dan lain sebagainya. Hal ini sah-sah saja asal sesuai dengan kaidah kartografi yang berlaku yaitu bahwa peta merupakan sumber informasi yang harus dapat membuat jelas bagi penggunanya, kebenaran geometris dan penyajian yang menarik.
    1.3.5 Tata Letak Informasi
    Pada PetaSetiap lembar peta yang disebut juga dengan blad peta, berisi beberapa informasi yang menerangkan tentang peta itu sendiri serta bagian-bagian atau tata letak dari informasi yang menerangkan isi peta tersebut. Umumnya tata letak informasi pada peta meliputi :
    • muka peta : tempat dimana seluruh gambar (yang dipetakan)
    • informasi batas : berada di daerah batas yang mencakup grid, graticule dan arah/tujuan
    • informasi tepi : mencakup skala (grafis, numeris), dasar tinggi, arah orientasi, nomor peta, lembar peta, jenis proyeksi, sejarah peta, referensi yang digunakan, sistem satuan yang digunakan garis batas dan garis tepi

    1 comments:

  • Pengertian Survey Pemetaan,Contoh Pekerjaan dan Alat" yang digunakan



    1. Pengertian Survey Pemetaan
    Survey atau surveying didefinisikan sebagai pengumpulan data yang berhubungan dengan pengukuran permukaan bumi dan digambarkan melalui peta atau digital. Sedangkan pengukuran didefinisakan peralatan dan metode yang berhubungan dengan kelangsungan survey tersebut. jadi, surveying adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pengumpulan data. Mulai dari pengukuran permukaan bumi hingga penggambaran bentuk bumi. Sedangkan pengukuran adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penggunaan alat mulai dari pita ukur hingga pengukuran jarak dengan metode elektro magnetik.
    Survey umumnya dilakukan pada bidang datar, yaitu dengan tidak memperhitungkan kelengkungan bumi. Dalam proyek surveying, kelengkungan buminya kecil, jadi pengaruhnya dapat diabaikan, dengan menggunakan perhitungan yang rumusnya disederhanakan. Sedangkan pada proyek yang memiliki jarak jauh, kelengkungan bumi tidak dapat diabaikan, karena keadaan ini termasuk surveying geodesi.
    2. Macam-macam Alat Survey dan Pengukuran

    A. Peta Topografi

     

    a). Pengertian

    Peta topografi adalah peta dengan skala tinggi dan detail, dan biasanya menggunakan garis-garis kontur dalam peta modern.

    b). Kegunaan

    Peta topografi digunakan untuk informasi tentang keadaan, lokasi, jarak, rute perjalanan dan komunikasi. Peta topografi juga menampilkan variasi daerah, tingkat tutupan vegetasi dan perbedaan ketinggian kontur.

    B. Kompas Geologi

    a). Pengertian

    Kompas merupakan alat navigasi penunjuk arah sesuai dengan magnetik bumi secara akurat.

    b). Kegunaan

    Kompas geologi memiliki banyak kegunaan, diantaranya digunakan untuk mengukur kedudukan suatu unsur struktur geologi, mengukur strike/dip dari kemiringan lapisan batuan, dan tentunya sebagai penunjuk arah.

    c). Cara Penggunaan

    Dari beberapa sumber, cara menggunakan kompas geologi dilihat dari bagian-bagian utama kompas tersebut. Diantaranya:
    • Jarum Kompas
    Jarum kompas selalu menunjuk ke arah kutub utara magnet bumi. Oleh karena itu terjadi penyimpangan dengan kutub utara geografi yang biasa disebut deklinasi. Biasanya deklinasi memiliki besaran yang berbeda disetiap tempat. Agar kompas sesuai dengan kutub utara geografi, maka "graduated circle" harusdiputar.
    • Lingkaran Pembagian Derajat
    Ada 2 jenis pembagian derajat dalam kompas ini,
    1. Kompas azimut dengan pembagian derajat muali dari 0 derajat di arah utara sampai 360 derajat berlawanan dengan arah jarum jam.
    2. Kompas kwardan memiliki pembagian derajat dari 0 derajat pada utara dan selatan, lalu 90 derajat pada timur dan barat
    • Klinometer
    Bagian kompas yang berfungsi mengukur kemiringan suatu lereng. terletak didasar kompas dan biasanya dilengkapi dengan gelembung pengukur horizontal dan skala.

    C. Palu Geologi

    a). Pengertian

    Palu adalah benda yang digunakan untuk memberikan tumbukan pada benda lain. Ada 2 jenis palu yang digunakan dalam survey, yaitu palu geologi sedimen (palu geosedimen) dan palu batuan beku.

    b). Kegunaan

    • Palu Geosedimen
    Sesuai namanya, palu ini digunakan untuk batuan sedimen (berlapis). Hal ini dapat dilihat dari bentuknya yang persegi berguna untuk memecahkan bagian "sampling".
    • Palu Batuan Beku
    Palu ini digunakan untuk batuan neku yang umumnya keras. Ujungnya yang lancip dibuat agar ketika menggunakannya, kekuatan tumbukan terpusat pada ujungnya yang runcing tersebut untuk memecahkan batuan-batuan beku dan mengambil bebatuan yang ingin diamati.

    D. LUP

    a). Pengertian

    LUP adalah sebuah lensa cembung yang memiliki titik fokus dekat lensanya. Benda yang diamati akan tampak besar karena berada pada titik fokus lup. Bayangan yang dihasilkan bersifat tegak, nyata dan diperbesar.

    b). Kegunaan

    LUP digunakan untuk mengamati suatu mineral atau fosil kecil, sehingga dibutuhkan lup untuk mengamatinya. Biasanya perbesaran yang dipakai berkisar antara 8 sampai 20.

    E. Pita/Tali Ukur

    a). Kegunaan

    Pita atau tali ukur biasanya digunakan untuk mengukur panjang lintasan atau ketebalan suatu lapisan. Pita ini biasanya berbentuk roll agar mudah dibawa

    F. Kantong Contoh Batuan


    a). Kegunaan

    Kantong contoh batuan atau bisa juga menggunakan kantong plastik digunakan untuk membungkus batuan yang didapat dalam kegiatan survey ini. Contoh batuan setelah dimasukkan kedalam kantong, lalu diberi label agar mudah saat dibedakan. Jika tidak ada kertas label, bisa juga menggunakan spidol permanen.

    G. GPS


    a). Pengertian

    Global Positioning System atau yang biasa disebut GPS adalah suatu sistem untuk menentukan kordinat letak di permukaan bumi dengan bantuan dari satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan gelombang mikro ke bumi, lalu diterima oleh GPS yang ada dibumi.

    b). Kegunaan

    GPS digunakan untuk menentukan kordinat posisi, kecepatan, arah dan waktu saat survey. GPS juga berguna untuk mengetahui medan lokasi agar kita tidak tersesat.
    Jangan lupa membawa batre cadangan ya, bisa berabe kalau tiba-tiba GPS mati ditengah hutan.

    H. Larutan HCl

    a). Pengertian

    Asam klorida atau HCl adalah larutan aquatik dari gas hidrogen klorida. Asam klorida termasuk asam kuat yang berbahaya jika diminum, terhirup jika berbentuk gas, dan terkena mata.

    b). Kegunaan

    Larutan HCL digunakan untuk menguji kadar karbonat dalam batuan, sorting dan determinasi batuan-batuan.
    Hati-hati menggunakan larutan ini ya ^^

    I. Buku Catatan dan Alat Tulis


    a). Kegunaan

    Buku dan alat tulis ini digunakan untuk mencatat semua hasil dari survey yang dilakukan. Mulai dari hasil data ukur, sketsa, deskripsi, letak singkapan dan lain-lain yang perlu dicatat.

    J. Kamera


    a). Kegunaan

    Kamera digunakan untuk mempublikasikan hasil kegiatan lapangan yang dilakukan, mulai dari lokasi kegiatan, singkapan-singkapan atau bisa juga untuk narsis. Hehehe
    Oia, jangan lupa juga bawa baterai cadangan ya ^^

    K. Tas Lapangan


    a). Kegunaan

    Tas ini merupakan alat vital yang sangat penting jika ingin melakukan survey. Karena tas ini berguna untuk menaruh semua perlengkapan-perlengkapan yang sudah disebutkan tadi. Tas yang dibawa harus memiliki kapasitas yang cukup besar karena nanti pasti membawa hasil yang dilakukan saat survey.
    Kebayang kalau ga bawa tas, pasti ribet dah itu.
    Waterpass dan Theodolite

    Waterpass digunakan untuk menentukan elevasi/ peiluntuk lantai, balok, dan lain-lain yang membutuhkan elevasi berdasarkan ketinggian titik yang diketahui. Alat ini digunakan untuk mengecek ketinggian penulangan agar tidak melebihi tinggi rencana dan mengecek ketebalan lantai saat pengecoran, sehingga lantai yang dihasilkan dapat datar. Selain itu juga dapat digunakan untuk pembuatan tanda/markingpada kolom/dinding sebagai acuan pekerjaan lain, seperti acuan untuk pekerjaan dinding panel precast, serta dapat digunakan dalam pengecekansettlement bangunan. Untuk keperluan pekerjaan struktur diperlukan keakuratan dibawah 1 mm pada jarak tidak melebihi 30 meter. Dalam penggunaannya, waterpass didirikan pada tripod (kaki tiga).
    Gambar 1.1 Detail dan Penggunaan Waterpass/Auto Level untuk Pengecekan Elevasi Tulangan
    Spesifikasi Alat :
    Type : Topcon AT-G6
    Kapasitas            : 300 m

    Theodolite digunakan untuk menentukan titik as bangunan, ketegaklurusan bangunan, menentukan elevasi bangunan, dan membuat sudut-sudut bangunan. Theodolite digunakan pada awal pelaksanaan proyek untuk menentukan peil dasar bangunan dan menentukan as-as bangunan. Setelah itu digunakan untuk penentuan as kolom, balok, core wall/shear wall, plat lantai dan lain-lain. Cara kerja alat ini adalah dengan mengatur nuvo dan unting-unting di bawah theodolite. Kemudian menetapkan salah satu titik sebagai acuan. Setelah itu, menembak titik-titik yang lain dengan patokan titik awal yang ditetapkan tadi. Theodolite dapat mengecek kondisi dalam arah vertikal, juga untuk menentukan ketinggian suatu titik. Obyek theodolite dalam hal ini antara lain as-as bangunan, titik penggalian, dan elevasi-elevasi/ peil-peilbangunan. Untuk keperluan pekerjaan struktur diperlukan keakuratan dibawah 1 mm pada jarak tidak melebihi 30 meter. Dalam penggunaannya, theodolitedidirikan pada tripod (kaki tiga).
    Gambar 1.2 Detail dan Penggunaan Theodolite untuk Marking As Bangunan
    Spesifikasi Alat :
    Type : Topcon DT-200 Series (Digital Theodolite)
    Kapasitas            : 300 m
    Survey batas:
     menentukan batas kepemilikan lahan atau wilayah. Jaman dulu sampai jaman sekarang orang bisa baku bunuh gara-gara sengketa batas wilayah. Untuk itu sangat 
    perlu ditentukan batas aktual dilapangan dan kemudian didokumentasikan dalam sebuah peta agar orang lain tahu batas wilayah kita. 

    - Survey deformasi
    menentukan apakah stuktur atau object mengalami perubahan bentuk atau pergerakan. Diperlukan pengukuran 3D pada objek yang akan diukur dan dilakukan pengukuran kembali pada titik yang sama secara berkala. Hasil dari pengukuran kedua dan seterusnya dibandingkan dengan pengukuran pertama untuk dihitung besar pergerakannya. Jenis survey ini biasa dilakukan untuk pemantauan bendungan, rig platform, dan yang lagi hangat-hangatnya adalah penentuan nilai penurunan tanah akibat semburan lumpur di Porong, Sidoarjo. 

    - Survey rekayasa
    biasa dilakukan dalam pekerjaan konstruksi, baik itu pembuatan jalan, gedung, rel, dll. Sebenarnya pekerjaan survey dibidang rekayasa inilah yang banyak kita temui di setiap proyek pembangunan, tapi seringkali kegiatan survey-nya tidak diperhatikan oleh masyarakat karena masyarakat memandang proyek itu dari namanya, misal proyek jembatan layang Paspasti, proyek jalan tol… dan tentu saja yang dikenal adalah insinyur sipilnya, arsiteknya….dll. 

    - Survey topografi:
     mengukur/memetakan permukaan bumi yang direpresentasikan dalam kumpulan titik-titik koordinat 3D kemudian biasa digambarkan dalam garis kontur (garis yang menghubungkan titik-titik yang tingginya sama).

    - Survey Hidrografi
    survey yang dilakukan untuk memetakan topografi dasar laut untuk digunakan lebih lanjut dalam navigasi kapal, konstruksi lepas pantai, atau manajemen sumber daya laut.
    - Survey konstruksi: bisa dibilang merupakan bagian dari survey rekayasa, tetapi lebih spesifik ke bidang konstruksi.

     
    - Survey navigasi

    untuk mengetahui posisi suatu wahana bergerak (misal kapal, pesawat terbang, mobil,rudal) sehingga bisa menentukan dan mengontrol apakah wahana tersebut berada dijalur yang aman, cepat dan sesuai rencana.
    Dan masih banyak jenis pekerjaan survey yang lain,


    Klasifikasi pengukuran tanah ( pengukuran Terestris ) 

    Pengukuran titik control :  menetapakan jaringan tugu horizontal dan vertikal yang berguna sebagai kerangka acuan untuk pengukuran lain.

    Pengukuran topografik : menentukan cirri-ciri alamiah dan buatan, serta elevasi yang dipakai untuk pembuatan peta topografi atau peta contour.

    Pengukuran persil : batas atau kadastral adalah pengukuran tertutup untuk menetapkan garis-garis dan sudut batas pemilikan tanah, mengembalikan batas –batas persil tanah sesuaia dengan data kepemilikan tanah, pengkavlingan tanah-tanah ( subdivision survey ).

    Pengukuran hidrografik : menentukan garis pantai dan kedalaman laut, danau, sungai, bendungan serta perairan lainya. Pengukuran laut berkaitan erat dengan bidang pelabuhan dan lepas pantai, pengukuran posisi alur pelayaran, posisi anjungan minyak lepas pantai.

    Pengukuran jalur lintas : dilaksanakan untuk merencanakan, merancang dan membangun jalan baja, jalan raya, jalur pipa, dan proyek-proyek memanjang lainya.
    Pengukuran konstruksi yang dilaksanakan sementara kontruksi berjalan, mengendalikan evaluasi, kedudukan-kedudukan horizontal, ukuran ukuran dan konfigurasi. Pengukuran ini juga menghimpun data penting untuk menghitung tahapan-tahapan pembayaran kontruksi.

    Pengukuran purna-rancang ( as-built surveys ) : menentukan lokasi akhir dan perancangan pekerjaan rekayasa yang tepat, memberikan pembuktian ( verifikasi ) dan pencatatan posisi termasuk perubahan-perubahan desain yang ada.

    Pengukuran tambang pengukuran  : untuk industry pertambangan baik explorasi maupun exploitasi pertambangan, tambang terbuka ( open pit mining ), tambang dalam ( underground mining ).

    Pelurusan optis
    ( laser aligment ), pengukuran industri, suatu cara melaksanakan pengukuran yang sangat teliti yang memerlukan toleransi kecil untuk proses-proses dalam pabrik, misalnya untuk penyetelan mesin-mesin tenun pabrik textile, leveling pondasi untuk dudukan mesin-mesin pembangkit, pelurusan dalam kontruksi pesawat terbang, pelurusan untuk wahana peluncuran roket, dsb. 

    10 comments

  • Copyright © 2013 - Nisekoi - All Right Reserved

    Teknik Survey Pemetaan Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan